Pengawas SMP wilayah Surabaya Timur Sugeng Joko Warsito MPd bersama petugas Puskesmas Ngagel Surabaya Fonnyta H. SKM meninjau langsung pelaksanaan asesmen simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP Muhammadiyah 5 Surabaya (Spemma), Rabu pagi (8/9/2021)
PTM di Spemma dikemas khusus dalam program pembelajaran inovatif dan canggih dengan diberi nama “Hybrid Learing”. Model ini menggabungkan pembelajaran daring (online) dan luring (offline) yang berlangsung secara live.
“Hybrid Learning mengutamakan pembelajaran offline, tapi bisa diikuti secara online dari rumah menggunakan aplikasi Teams,” ungkap Drs Alim MPd, kepala SMP Muhammadiyah 5 Surabaya.
Alim melanjutkan, demi pelaksanaan Hybrid Learning, dipersiapkan empat peralatan berteknologi canggih. Pertama, kamera khusus menghadap papan tulis. Kedua, kamera yang bisa mengikuti pergerakan guru. Ketiga, Mic + Speaker yang bisa memfasiliasi interaksi komunikasi di kelas dan di rumah. Keempat, LCD Monitor + proyektor yang bisa menampilkan video siswa di rumah.
“Kamera untuk papan tulis memiliki wide angle dan ketajaman gambar dan tulisan. Sedangkan kamera yang mengikuti guru berjenis kamera PTZ bermodul gerak hingga 320 derajat. Juga terdapat mic + speaker yang peka suara beradius 4 meter dan langsung masuk ke sistem Teams. Kami sediakan monitor LCD sekaligus proyektor untuk menampilkan siswa online yang bergabung mengikuti pembelajaran,” terang Alim.
Hybrid Learning asesmen simulasinya dimulai Rabu (8/9/2021) di dua ruang kelas masing-masing diikuti 25 persen siswa kelas 9. Terbagi atas kelas 9 E-F untuk Senin dan Rabu, Selasa dan Kamis untuk kelas 9 A-B, Selasa-Jum’at untuk kelas 9 C-D.
Rencananya, kata Alim, seluruh proses pembelajaran dari datang hingga pulang akan dilaporkan langsung ke diknas kota Surabaya untuk dinilai sekaligus dievaluasi.
Setelah asesmen simulasi, jika di-ACC diknas, Hybrid Learning dilaksanakan untuk seluruh siswa kelas 9 sebanyak 7 kelas bergantian. Sebulan berikutnya ditambahkan kelas 8 sebanyak 8 kelas. Sebulan selanjutnya ditambahkan kelas 7 sebanyak 7 kelas.
“Sesuai prosedur, sebelum memasukkan siswa tetap didahului polling kepada wali murid, apakah mengizinkan putra-putrinya masuk sekolah mengikuti PTM,” tegas Alim.
Saat meninjau asesmen simulasi Hybrid Learning Spemma turut disaksikan perwakilan wali murid yang tergabung dalam Ikwan SMP Muhammadiyah 5 Surabaya.
“Kami sangat mendukung dan apresitif atas inovasi dan terobosan Spemma untuk penyelenggaran pendidikan yang modern dan aman di masa pandemic,” kata Agus Setiono, perwakilan Ikwam.
Dipublikasikan di https://spemma.sch.id/index.php?p=news&action=shownews&pid=82 pada tanggal 8 September 2021