Hari Laut Sedunia diperingati setiap tanggal 8 Juni, begitu juga pada tahun 2022 ini. Tema Hari Laut Sedunia yang disoroti pada tahun 2022 adalah “Revitalization: collective action for the ocean” atau “Revitalisasi: aksi kolektif untuk laut”.
Bertepatan dengan Hari Laut Sedunia itu, belasan siswa SMP Muhammadiyah 5 Pucang Surabaya (Spemma) mengadakan aksi kreatif dengan mendatangi Sentra Pasar Ikan Hias Gunungsari Surabaya, guna mendata satwa laut yang diperdagangkan sekaligus mengajak masyarakat turut menjaga kelestarian laut lewat slogan: Budidaya OK, Merusak Laut NO.
Di pasar itu, para siswa mendatangi tiap kios pedagang untuk bertanya jenis, nama dan harga ikan laut hias, lalu mereka memotretnya untuk turut membantu mempostingnya di sosmed mereka, baik Instagram, Facebook, dan juga Tiktok. Mereka turut mempromosikan dagangan tersebut.
“Ini bagian dari pendidikan ekonomi kreatif sejak dini pada siswa yang sekaligus peduli UKM demi pemberdayaan ekonomi masyarakat Surabaya,” kata salah satu Guru Pendamping Miftahul Khoir di sela-sela mendampingi anak didiknya terjun ke pasar.
Di sisi lain, para siswa ini juga memberi pengertian dan mengajak para pedagang untuk turut peduli pada kelestarian laut. Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh para pedagang adalah dengan menjual ikan hias itu dari hasil budidaya, bukan diperoleh dari merusak ekosistem laut.
Bahkan, dalam aksi kreatif simpatik itu diwujudkan dengan membagikan flayer dan menempel stiker imbauan bertuliskan: Cinta Satwa Laut, Budiaya Yes, Merusak Laut No.
Miftahul Khoir juga menjelaskan bahwa tujuan peringatan Hari Laut Sedunia ini setidaknya ada dua tujuan. Pertama, untuk mengajak setiap orang lebih peduli dan memahami terkait peran utama lautan dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebab, lautan adalah paru-paru yang dimiliki oleh bumi, sumber utama makanan, obat-obatan, dan bagian penting dari biosfer,” katanya.
Kedua, untuk menginformasikan kepada publik tentang dampak tindakan manusia di laut, mengembangkan gerakan warga di seluruh dunia untuk laut, memobilisasi, dan menyatukan penduduk dunia dalam sebuah proyek untuk pengelolaan laut dunia yang berkelanjutan.
Ia juga menjelaskan bahwa konsep ‘Hari Laut Sedunia’ pertama kali diusulkan pada tahun 1992 di KTT Bumi, Rio de Janeiro. Konsep tersebut diusulkan sebagai cara untuk merayakan laut bersama penduduk di seluruh dunia.
Selain itu, peringatan Hari Laut Sedunia ini juga untuk membangun hubungan yang baik dalam menjaga kelestarian laut, dan meningkatkan kesadaran tentang peran penting laut. Makanya, Resolusi 63/111 tanggal 5 Desember 2008, Majelis Umum PBB akhirnya menetapkan tanggal 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia.
“Nenek moyang kita seorang pelaut, kita tinggal di Indonesia negeri bahari yang di kelilingi laut. Jadi, mari kita jaga laut kita Selamat Hari Laut Sedunia,” pungkasnya.