Liputan Media

Hal< 1 2 3
Total 3 hal
Diklat IPM Ini Serasa Ajang Reuni

Diklat IPM Ini Serasa Ajang Reuni

May 17, 2019

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Muhammadiyah 5 (Spemma) Pucang Surabaya mengadakan pendidikan dan latihan untuk pengurus. Kegiatan bertempat di sekolah, Sabtu-Ahad (30-31/3/2019).

Acara ini sekaligus sebagai reuni dengan kedatangan para alumni IPM periode sebelumnya. Para alumni ini memberikan materi seperti kerja sama dalam organisasi.

Alumni yang hadir antara lain Abdullah yang kini menjadi Pimpinan Pusat IPM, Arlia Intan Nilam menjabat Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah, dan Muslikhan memegang Kepala Spemma.

Ketua IPM Adinda Aura menyebutkan, Diklat ini menjadi mengesankan karena para alumni turut hadir. ”Bagaikan cinta yang berkesinambungan antara adik dan kakak. Antara IPM periode sekarang dan periode sebelumnya. Saya senang dan bangga bisa kedatangan kakak-kakak IPM,” ujarnya. Arlia Intan Nilam dalam acara ini mengisi motivasi dan pemahaman dakwah Muhammadiyah kepada para peserta.

”Muhammadiyah berkembang begitu pesat. Dengan perkembangan itu Muhammadiyah membutuhkan kader-kader potensial seperti PR IPM Spemma ini untuk melanjutkan estafet kepemimpinan,” ujar Nilam. (Choir)

Siswa Asal Korsel Antusias Belajar Kuda LumpingTari

Siswa Asal Korsel Antusias Belajar Kuda LumpingTari

January 30, 2017

SURABAYA - Sebanyak 15 siswa dari Korea Selatan (Korsel) belajar tari kuda lumping di SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, Kamis (19/1/2017). Mereka belajar kesenian khas Jawa tersebut selama satu minggu.

Saat memperagakan tari kuda lumping, mereka tampak lincah dan bersemangat. Maklum tari kuda lumping baru ditemui, karena di negaranya tidak ada. Para siswa asal Korsel ini mengenakan pakaian yang biasa dipakai saat pertunjukan tari kuda lumping, bahkan lengkap dengan kuda lumpingnya.

 

“Saya senang belajar tari kuda lumping, karena ini merupakan pengalaman baru bagi saya,” terang salah satu pelajar asal Korsel, Park Hong Kyun, pada wartawan usai belajar tari kuda lumping.

Sementara itu, Guru Seni Budaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, Miftakul Khoir, menyatakan program pertukaran seni budaya lewat pelajar ini sudah berlangsung sejak lima tahun terakhir.

“Pertukaran seni budaya tidak hanya menjalin kerjasama dengan Korea (Korsel), tetapi juga dengan Filipina. Sehingga budaya yang ada di sini bisa dikenal oleh negara lain,” terang Khoir saat dikonfirmasi.

Menurut Khoir, pihaknya memang sengaja mengajarkan tari kuda lumping terhadap siswa asal Korsel, karena tari kuda lumping merupakan seni budaya asli dari Jawa.

“Tiap tahun kami melakukan pertukaran seni budaya. Sambutan mereka terhadap tari kuda lumping sangat positif, karena ini merupakan hal yang baru,” tukasnya.‪(sus)